Belajar Tangga Dramatika — Catatan Sebelum Pentas

by - October 01, 2018



Main teater itu ternyata engga bisa sembarangan main aja. Banyak hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan setiap detailnya. Salah satu hal atau unsur yang perlu diperhatikan baik-baik adalah tangga dramatika. Sebuah pertunjukkan teater tanpa memperhatikan tangga dramatika kayaknya kurang asik aja gitu. Kurang ada naik-turun muatan emosi yang bisa membuat penonton emosi atau perasaannya juga naik-turun saat menonton pertunjukkan tersebut.

Setelah mengikuti kelas keaktoran tentang tangga dramatika yang diselenggarakan oleh Teater Seriboe Djendela pada Jumat, 21 September 2018 saya jadi punya beberapa pengetahuan baru tentang tangga dramatika yang selama ini tidak saya dapatkan pada proses-proses sebelumnya. Sangat menarik menurut saya bisa mengenal lebih dalam tentang tangga dramatika. Apalagi, saya pribadi baru tahu kalau tangga dramatika memiliki urutan, yaitu eksposisi, komplikasi, klimaks, resolusi, dan kesimpulan. Selama ini saya pikir tangga dramatika hanya sekedar permainan emosi atau perasaan dalam sebuah pertunjukkan teater saja. Namun ternyata ada urutan atau elemen di dalam tangga dramatica yang secara tidak langsung bisa memberikan kontrol seberapa tinggi tensi emosi atau perasaan pada bagian-bagian tertentu.

Selain urutan dari tangga dramatika yang baru saya ketahui, yang lebih menariknya lagi adalah ternyata tangga dramatika bisa ditentukan dengan cara menentukan beat dari naskah tersebut. Kumpulan beat yang telah ditentukan itulah yang kemudian menjadi titik-titik yang bisa ditarik garis membentuk tangga dramatika.


Nah, cara itulah yang bisa digunakan oleh aktor agar aktor dapat mengetahui titik-titik tertentu dalam tangga dramatica walaupun sutradaranya tidak menyampaikan tentang tangga dramatica dari naskah atau pertunjukkan tersebut. Sebab, dari yang diungkapkan pemateri kelas tangga dramatika, seringkali sutradara lupa menyampaikan tangga dramatika pada aktornya dan hanya dia simpan sendiri.

Padahal, dengan mengetahui tangga dramatica aktor jadi tahu seberapa muatan emosi yang harus dia berikan pada bagian-bagian tertentu. Hal inilah yang membantu aktor dalam menentukan setinggi atau sebesar apa muatan emosi atau perasaan yang harus aktor berikan pada bagian tertentu. Selain itu, dengan tangga dramatika aktor juga bisa lebih mudah menentukan titik-titik perubahan atmosfer pada naskah sehingga saat aktor menginterpretasikan adegannya perubahan-perubahan tersebut bisa terlihat jelas sampai ke penonton. Dengan begitu, penonton yang menyaksikan pertunjukkan bisa terbawa naik – turun perasaannya sesuai target aktor dan sutradara.

Ignatia Grace Wahyuni.

You May Also Like

0 komentar