Pentas Pembacaan Dramatik “Nggoleki Jimate Basiyo” (2013)
Pentas Pembacaan Dramatik
“Nggoleki Jimate Basiyo”, 18 April 2013
Naskah drama “Nggoleki
Jimate Basiyo” ditulis oleh Irfanuddien Ghozali, aktor dan sutradara Kandang
Jaran Titer, yang sebelumnya telah dipentaskan dalam gelaran Festival Teater
Jogja tahun 2013. UKM Teater Seriboe Djendela membacakan kembali naskah
tersebut dalam format pentas pembacaan dramatik. Naskah ini berlatarbelakang
warisan yang ditinggalkan oleh seorang tokoh lawak terkemuka di Jogja bernama
Basiyo (1910 (?) – 1979), yang diperdebatkan eksistensinya oleh keluarga
almarhum dan pihak yang mengklaim sebagai penerus warisan kesenian sang pelawak
karena memiliki keris yang dipercaya milik almarhum Basiyo semasa hidupnya.
Kisah ini menarik karena dapat direfleksikan dalam kehidupan berkesenian
Indonesia sendiri, yang sempat heboh dengan adanya klaim tari Reog dan lagu
“Rasa Sayange” oleh Malaysia pada tahun 2007. Pada akhirnya, pewarisan seni dan
tradisi tak akan sempurna tanpa ada rasa memiliki dan menghidupi. Naskah ini
juga memberi tamparan keras bagi kita yang masih menganggap bahwa warisan
kebudayaan terwujud dalam semata aspek kebendaan, sementara aspek praksis dan
spiritual kebudayaan itu sendiri luput dari perhatian.
Pembacaan dramatik ini
disutradarai oleh Artantya Krispradipta, dengan aktor Intan Atmodjo, Marius
Angga, Selvy Saputri, Gabriela Melati Putri, Emelia Pudar, dan Albertus Eko.
Dipentaskan di Hall PGSD Kampus I USD, Mrican.
0 komentar